Sabtu, 09 April 2016

Tips Membuat Game yang Optimal dengan Engine Unity3D


Unity mengadakan event roadshow di Jakarta, 25 Maret lalu. Beberapa negara di Asia Tenggara yang mendapat kesempatan didatangi perusahaan yang mengembangkan engine game Unity3D ini antara lain Filipina, Vietnam, Thailand, Indonesia, dan Malaysia.

Acara ini menyampaikan beberapa konten menarik, seperti Unity Ads, Virtual Reality, Unity IAP (In App Purchase), Multiplayer Network in Unity, dan tip membuat game yang optimal dengan engine Unity.

Rus Scammel, Product Evangelist Unity, berbagi empat tip bagi para developer yang ingin memanfaatkan engine Unity 3D. Apa saja, berikut adalah empat hal yang harus dilakukan developer menurut penuturan Rus:

1. Kenali pengguna

Make your game for your audience.
Bisakah kamu mendeskripsikan pengguna dari game yang akan kamu buat? Rus menyarankan untuk mendeskripsikan calon pengguna game buatanmu.
“Siapa yang akan memainkannya, umur berapa yang akan memainkannya, dan deskripsi lainnya,” ujarnya. Dengan begitu, kamu bisa membuat keputusan berdasarkan deskripsi itu.

Rus menambahkan perlunya umpan balik dari pemain. Bisa berupa saran atau bahkan kritik, karena itu merupakan informasi yang bermanfaat. Akan tetapi tidak semua kritik atau saran harus ditanggapi. Filter umpan balik yang kamu dapat sesuai dengan visi game yang sudah dibuat di awal.

Selain itu Rus menyarankan untuk menggunakan Unity Analytics, sehingga bisa mengetahui kegiatan setiap pengguna dalam game. Apa saja yang mereka lakukan, barang apa yang mereka beli dalam game, dan lainnya.

2. Gunakan Unity Service

Banyak layanan yang disediakan oleh Unity untuk membantu developer membuat game yang optimal. Kamu bisa menggunakan Unity Ads, Unity Analytics, Unity Multiplayer, Unity IAP, dan layanan lainnya yang bisa diakses di laman situs Unity. Dan hampir semua layanan itu diberikan secara gratis.

Rus mengatakan semua layanan yang disediakan Unity mudah diimplementasikan dan, yang terpenting, tanpa SDK (software development kit) tambahan. Fitur-fitur yang ditampilkan terlihat mudah sekali diimplementasikan tanpa harus mengunduh SDK tambahan, semua sudah terintegrasi pada engine Unity.

3 Buatlah file proyek game yang baik

Berikan penamaan yang baik, siapa yang tahu kepanjangan mm ?

Berikan penamaan yang baik, siapa yang tahu kepanjangan mm ?

File proyek yang baik bisa dimengerti oleh sesama rekan tim. “Beri nama dari setiap hal dalam proyek yang bisa dimengerti,” kata Rus. Sehingga setiap kali ada eror akan mudah ditemukan oleh siapapun di dalam tim.
Rus juga menambahkan pentingnya untuk hindari peringatan Error dan Warning. Engine Unity3D sendiri memiliki fitur console yang menampilkan pemberitahuan Error atau Warning pada game yang sedang dibuat.
Walaupun terkadang muncul peringatan, tetapi game yang kamu buat tetap berjalan. Itu bisa berakibat fatal ketika sudah masuk ke Play Store.

4. Perhatikan Performa GameProfiler - Screenshot

Buatlah game yang memiliki performa maksimum. Jaga agar ukuran game sekecil mungkin. Penggunaan profiler dibutuhkan untuk memonitor performa game. Rus memberikan beberapa solusi yang bagi masalah yang biasa dihadapi para developer.

Salah satu masalah yang dibahas adalah Garbage Collection. Ini adalah masalah yang timbul pada manajemen memori. Garbage Collection membuat performa game menjadi sangat lamban. Rus menyarankan untuk menggunakan fungsi GC.Collect. Itu bisa membantumu untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, menurut Rus, beberapa fungsi dalam engine Unity3D yang harus dihindari di antaranya:
  • Fungsi “Find in children”
  • Fungsi “Send message”
  • “On GUI”
  • transform.Translate
  • Hindari penggunaan transform posisi atau rotasi ketika objek memiliki parent yang bertumpuk.

Banyak game yang sukses dibuat dengan engine Unity3D. Beberapa nama populer di antaranya adalah Firewatch, Angry Birds 2, Crossy Road, Dread Out, dan banyak lagi game lainnya. Tidak mengherankan, karena engine Unity3D memang sudah dikenal oleh banyak developer game.

Untuk informasi tambahan, mereka juga mengabarkan bahwa Unity roadshow akan kembali diadakan sekitar sekitar bulan Juni atau Juli. Bagi kamu yang ketinggalan acara ini, kamu bisa mengikuti acara selanjutnya yang juga akan berisikan seminar dan workshop.

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)
Sumber : TechInAsia

2 komentar: